Senin, 28 September 2009

Yerusalem Dikepung

"Apabila kamu melihat Yerusalem [Bait Allah] dikepung oleh tentara-tentara [Iblis], ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota [Yerusalem], sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis." (Lukas 21:20-22)

Ini adalah nubuat yang akan terjadi di dekat akhir zaman. Ini adalah perintah untuk keluar dari gereja-gereja setempat karena mereka sudah dikepung oleh injil-injil palsu (Wahyu 18:2-4). Perhatikan di ayat ini Tuhan berkata "apabila kamu melihat....", ini tidak berkata "apabila kamu merasakan....", dan sudah ada banyak bukti-bukti yang menyatakan bahwa kita sudah berada di tengah-tengah "masa siksaan dahsyat yang terakhir", dan ini adalah siksaan secara --rohani-- dan bukan siksaan secara jasmani yang sudah sering terjadi sebelumnya (Matius 24:24).

Pada saat ini ada pertumbuhan yang sangat pesat dari injil-injil palsu di seluruh dunia, dan ini adalah cara Iblis untuk mengepung Yerusalem rohani atau perkemahan orang-orang yang percaya (body of believers). Gereja adalah tempat yang dikepung tersebut; gereja-gereja sudah mulai dihakimi (1 Petrus 4:17). Jemaat demi jemaat lebih tertarik kepada injil-injil yang menampilkan tanda-tanda simeon dan mujizat-mujizat yang mengherankan (signs & wonders) dan hal-hal lain yang bertentangan dengan Injil Alkitab.

Yerusalem adalah gambaran dari orang-orang percaya sejati yang masih berada di dalam gereja-gereja, yaitu mereka-mereka yang masih setia kepada firman Tuhan yang sejati. Yudea adalah nama dari propinsi dimana Yerusalem berada. Jadi sesungguhnya ayat ini berkata, "Orang-orang percaya sejati yang masih berada di Yerusalem dan Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan."

Pegunungan di dalam ayat ini menggambarkan Tuhan sendiri (Mazmur 121:1, Mazmur 125:1-2), yaitu, kalau gereja-gereja sudah tidak bisa dipercayai lagi kita harus lari kepada firman Tuhan (Alkitab). Di Mazmur 121:1-2 kita baca:
"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi."

Dan di Mazmur 125:2 kita baca:
"Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya."


Sebelumnya memang sudah merupakan rencana Tuhan supaya orang-orang percaya sejati memberitakan Injil di dalam gereja-gereja Perjanjian Baru supaya mereka memimpin para jemaat untuk masuk ke dalam rencana keselamatan Tuhan. Tetapi sekarang kita sudah tidak bisa mempercayai gereja seperti pada waktu sebelumnya, jadi kita harus lari kepada Tuhan yang adalah "Gunung Batu" kita (1 Korintus 10:4, Yesaya 26:4).

Ini adalah hari-hari dimana pembalasan dan penghakiman Tuhan sudah dimulai. Tuhan berfirman di 1 Petrus 4:17:
"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah [gereja] sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?"

Ungkapan "rumah Allah" adalah persamaan dengan Bait Allah yang ada di Yerusalem. Dan kemudian kita baca di Lukas 21:23:

"Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,"
Maksudnya para anak-anak akan mengikuti jejak orang tua-nya yang terjebak di dalam injil-injil palsu yang menguasai gereja demi gereja pada hari sekarang ini. Tidak ada kehidupan rohani yang bisa ditemukan di dalam injil yang palsu, jadi anak-anak ini akan berada di dalam lingkungan yang mati rohani. Mereka akan diajarkan dengan injil-injil yang palsu juga dan mereka sedang menuju kepada hukuman yang kekal yang sangat mengerikan, itulah sebabnya Tuhan menggunakan gaya bahasa yang seperti ini.
Ini juga adalah gaya bahasa yang sama yang digunakan ketika Yehuda dan Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Kasdim dari Babel (bangsa yang bahasanya tidak dimengerti oleh orang Israel). Pada waktu itu anak-anak pingsan di jalan-jalan karena kekurangan makanan lalu mati (rohani) dipangkuan ibunya.

Di Ratapan 2:11-14 kita baca:
"Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota. Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau? Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar